Menanam tanaman buah secara “Tambulampot”

July 22, 2010 at 5:38 am 6 comments

Tambulampot (Tanaman Buah Dalam Pot) merupakan metode alternatif dari para penduduk kota untuk dapat menikmati pemandangan hijaunya daun pohon buah, dirumah. Hal ini dikarenakan banyak dari halaman/ruang terbuka yang dimiliki rumah-rumah dikota sangat sempit. Sehingga tidak dimungkinkan untuk menanam pohon buah langsung ditanah halaman rumah.

Saya sendiri awalnya ragu & bingung, bagaimana caranya membuat tambulampot itu dirumah saya. Karena saya tinggal diperumahan dengan luas tanah yang terbatas, maka saya tidak memiliki halaman rumah yang luas untuk menanam tanaman buah. Saya ingin menanam setidaknya 2 buah tanaman buah dalam pot yang akan saya letakkan diruang terbuka rumah saya (bagian belakang rumah), yaitu pohon jambu air & pohon sawo. Selain itu, saya juga memiliki 2 buah pohon yang cukup besar didepan rumah (pinggir jalan), yaitu pohon mangga gedong gincu & pohon palem. Saya & istri juga merencanakan menanam beberapa tumbuhan lain yang lebih kecil, misalnya bunga-bunga atau anggrek, sebagai peneduh & pendingin rumah kami.

Terus terang, apa yang saya lakukan minggu lalu cukup berkesan, setidaknya bagi diri saya sendiri, yaitu menanam pohon jambu air (jenis citra) ke dalam pot (terbuat dari drum bekas yang dipotong dua). Yang sebelumnya belum pernah saya lakukan. Dengan tulisan ini, saya hanya ingin berbagi pengalaman dengan rekan-rekan lain yang berkeinginan untuk membuat tambulampot dirumahnya.

Untuk membuat tambulampot, berikut langkah-langkahnya:

-. Mencari pot/drum yang sesuai,
Ini adalah langkah awal yang harus dilakukan dan menurut pengalaman saya cukup membingungkan pagi para pemula seperti saya. Pilihannya adalah menggunakan pot besar (dari bahan plastik) atau drum bekas yang dipotong 2 bagian. Nah, saya memilih drum, karena hal-hal dibawah ini:
1. Lebih tahan lama, karena dari bahan besi (logam)
2. Harganya tidak begitu jauh beda dibandingkan pot besar
3. Secara ukuran lebih besar dibandingkan pot, jadi tanaman bisa dapat berkembang dengan lebih baik.
Nah, mulailah saya mencari tempat penjualan pot dari drum bekas tersebut. Menurut satu sumber, tempatnya ada disekitar kelapa dua. Wah, cukup sulit menjangkaunya (pikir saya). Kemudian saya juga berkonsultasi kepada 3 orang rekan kerja dikantor & ketiganya merekomendasikan untuk mencari didaerah pondok rajeg. Akhirnya saya putuskan untuk mencari kesana.
Nah, pada hari minggu, saya memacu motor saya (mio soul) kearah pondok rajeg, melalu jalan boulevard Grand Depok City (GDC) trus ke arah jalan parung serab (menuju cilodong).
Akhirnya sampai juga saya kesalah satu toko yang menjual drum bekas sebagai pot, letaknya disekitar daerah Jatimulya (masih masuk ke wilayah kota Depok, tetapi sudah dekat perbatasan dengan kabupaten Bogor). Setelah tawar menawar harga, akhirnya disepakati harga Rp 70 ribu untuk 1 pot drum bekas, dan saya membeli 2 buah. Dengan dibantu pegawai toko, akhirnya saya bisa mengangkat kedua pot tersebut keatas motor & memacu motor saya pulang.

-. Mencari tanah & pupuk untuk media tanam,
Setelah pot tersedia maka tanah & pupuk organik adalah target saya berikutnya. Kebetulan tetangga sebelah rumah sedang merenovasi rumahnya, sehingga ada sebagian tanah bekas galian yang bisa saya manfaatkan. Selain itu, kenalan dekat rumah juga menawarkan tanah urugan yang bisa saya manfaatkan. Alhamdulillah, saya mendapatkan kemudahan. Tinggal pupuk organik neh, pikir saya. Beberapa hari berselang, saya sempatkan mampir ke toko tanaman disekitar Jl. Nusantara untuk menanyakan pupuk organik. Akhirnya saya membeli 1 kantong besar pupuk organik (dari kotoran sapi), seharga Rp 10 ribu.

-. Mencari bibit tanaman,
Setelah tempat & media tanam tersedia, maka tinggal menanam bibit pohonnya saja. Saya membeli bibit Jambu air Citra disalah satu toko bibit tanaman ternama di Jl. Baru (Juanda) Depok. Saya mendapatkan tanaman setinggi 1 M, dengan harga Rp 75 ribu.

-. Menanam bibit dalam pot,
Setelah semua bahan & tanaman tersedia, sekarang tinggal menanamnya saja kedalam pot. Saya campurkan tanah & pupuk organik kedalam pot, kemudian saya aduk menggunakan cangkul. Setelah itu bibit jambu air citra saya masukkan, termasuk media tanam dalam polibag yang saya dapatkan dari toko bibit tersebut.

Hasilnya :

Jadilah tambulamdrum (tanaman buah dalam drum), hehehehe … 😀

Tidak sulit khan? Silahkan bila ingin mencoba, sekalian membantu menyelamatkan bumi kita dari efek rumah kaca & pemanasan global.

Entry filed under: Tentang Rumah.

Tip & Trik memindahkan phone book dari Ponsel Sony Ericcson M600i ke Blackberry Curve (Gemini) 8520 Apakah kita lebih hebat dari mereka?

6 Comments Add your own

  • 1. Tri Drian  |  July 22, 2010 at 6:33 am

    Bisa pesan 1 drum untuk ditaruh di rumah (tetangga)…

    Reply
    • 2. depokmania  |  July 22, 2010 at 6:36 am

      Ini curhat atau pengalaman pribadi ? 😀

      Reply
  • 3. rahmat  |  July 16, 2012 at 9:08 am

    mas toko tanaman buah di jl baru juanda sebelah mana nama tokonya apa?thanks

    Reply
    • 4. rahmat  |  July 16, 2012 at 9:10 am

      kalau dari arah pekapuran atau pasar cisalak sebelah kiri atau kanan jalan?

      Reply
      • 5. depokmania  |  October 31, 2012 at 6:42 am

        Kalo dari pekapuran itu di sebelah kanan jalan

    • 6. depokmania  |  October 31, 2012 at 6:39 am

      Toko tanaman buah yang di Jl. Juanda (depok) itu namanya Wijaya Tani. Saya juga beli bibit jambu air disana.

      Reply

Leave a reply to rahmat Cancel reply

Trackback this post  |  Subscribe to the comments via RSS Feed


Counter

  • 462,891 hits

Categories

Most Wanted

  • None